Sejak ditemukannya, permainan taruhan menjadi permainan yang sangat disukai banyak orang. Di mana, mereka bisa bertaruh dengan modal tidak terlalu banyak dan mendapat keuntungan berlipat ganda. Namun, hanya orang beruntung dan memahami aturan saja yang akan memenangkan permainan.
Ada banyak sekali jenis permainan taruhan yang bisa dimainkan. Permainan tersebut ada yang menggunakan alat kartu, dadu atau mesin slot. Permainan taruhan kerap disebut dengan permainan judi. Permaina ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, mulai dari permainan konvensional sampai permainan modern.
Tidak semua negara melegalkan permainan ini. Ada beberapa negara yang justru melarang permainan taruhan, salah satunya adalah Indonesia. Namun, sebelum permainan taruhan ini dilarang, ada beberapa permainan yang ternyata pernah dilegalkan.
Permainan Judi yang Pernah Dilegalkan di Indonesia@
Sebelum bisa dimainkan secara online, permainan judi justru dilakukan secara konvensional. Di mana, permainannya kerap menuai pro dan kontra. Namun, sebelum munculnya pro dan kontra, terdapat beberapa permainan judi yang sempat dilegalkan di Indonesia, antara lain:
- Undian Hadiah (!960)
Pada tahun 1960 banyak beredar mengenai undian berhadiah yang dikeluarkan oleh Yayasan Rehabilitasi Sosial. Yayasan ini dibentuk untuk urusan-urusan sosial. Di mana, pembentukannya sendiri dilakukan oleh pemerintah. Adanya undian berhadiah inni didasarkan pada keperluan dana yang besar untuk urusan sosial.
Biasanya, permainan judi yang satu ini akan dilakukan setiap satu bulan sekali. Pada saat itu, orang yang berhasil menebak angka dari undian tersebut bisa mendapatkan uang senilai Rp. 500.000. Sementara, untuk nilai terendah dari hadiahnya adalah Rp. 10.000 – 20.000.
- Lotere Buntut (1960)
Selain terdapat permainan undian berhadiah, pada saat itu masyarakat dimanjakan dengan permainan lotere buntut. Permainan ini terlahir dari adanya undian berhadiah. Cara bermain lotere buntut adalah menebak dua angka terakhir undian berhadiah dari Yayasan Rehabilitasi Sosial. Permaianan ini bisa ditemukan di berbagai pelosok.
Target dari permainan ini adalah petani, buruh, dan pedagang kecil. Tidak ada aturan khusus mengenai permainan judi ini. Semua orang berhak mengikutinya. Hadiah yang ditawarkannya pun cukup menggiurkan, yaitu sebesar Rp 60.000 – 80.000.
- NALO (Nasional Lotere)
Selanjutnya, Ibu Kota pada masa itu digemparkan oleh pelegalan yang dilakukan gubernur. Di mana, Ali Sadikin yang menjabat sebagai gubernur melegalkan permainan taruhan yang dinamakan dengan NALO. Pelegalan dari permainan ini didasarkan pada Undang-Undang No.11 tahun 1957 mengenai tanggung jawab pemerintah terhadap daerahnya sendiri.
Setelah pelegalan dari permainan judi tersebut terdapat pro dan kotra di kalangan masyarakat. Ternyata, dibalik pro dan kontra yang terjadi, permainan NALO terbukti bisa membuat Jakarta menjadi lebih baik lagi. Banyak sekali infrastruktur yang dibangun. Selain itu, kebutuhan masyarakatnya pun terpenuhi.
- Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah
Yayasan Rehabilitasi Sosial yang dulu mengurus undian berhadiah memiliki sistem ngelolaan yang buruk. Selain itu, sudah keluar keputusan presiden mengenai undian tersebut. Hingga akhirnya, yayasan itu berubah nama menjadi Badan Usaha Undian Harapan. Sebenarnya, unsur dari permainan judi tidak benar-benar dihapus. Badan usaha yang dibentuk justru membuat program bernama Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB).
Sama saja seperti undian berhadiah, program ini juga mengeluarkan kupon berhadiah dengan nama Tanda Sumbangan Sosial Berhadiah (TSSB) atau bisa juga disebut dengan Kupon Sumbangan Sosial Berhadiah (KSSB). Kupon tersebut dibagikan setiap dua minggu sekali. Omset yang bisa didapatkan dari program tersebut setiap tahunnya adalah sekitar 1 triliun rupiah.
- Porkas
Setelah berbagai macam permainan judi di atas ditentang oleh berbagai pihak, muncullah permainan baru yang bersamaan dengan SDSB. Permainan ini dianggap bukanlah permainan judi. Hal ini dibuktikan dengan adanya studi banding ke Inggris mengenai sistem permainannya. Berbagai macam hal tersebut dilakukan agar bisa menciptakan model undian serupa tapi tidak menimbulkan ekses judi.
Permainan judi tersebut dinamai dengan Porkas yang merupakan akronim dai Pekan Olahraga dan Ketangkasan. Sesuai dengan namanya, permainan ini berada di ranah olahraga dan sepakbola. Untuk melegalkan permainan ini, dilakukan serangkaian penelitian. Hingga akhirnya, pada tahun 1985 permainan ini dilegalkan.
Pada saat itu, permainan judi ini diklaim berbeda dengan undian hadiah seperti sebelumnya. Di dalam permainan porkas, tidak terdapat unsur tebakan angka. Dalam permainan ini hanya ada penebakan mengenai menang, seri atau kalah. Menariknya, peredaran dari permainan ini bisa sampai ke tingkat kabupaten. Batasan usia dari para pemain yang bisa bergabung dalam porkas adalah 17 tahun.
Nah, itulah beberapa permainan judi yang pernah dilegalkan di Indonesia. Berbagai macam permainan tersebut sudah tidak ditemukan lagi. Bahkan, peredarannya ditentang oleh Pemerintah. Bahkan, undang-undang mengenai larangannya sudah dikeluarkan.